Kebutuhan akan energi terus bertambah seiring dengan meningkatnya permintaan dari masyarakat akan produk produk jadi. Peningkatan kebutuhan energi ini menyebabkan naiknya biaya produksi, sedangkan di sisi lain persaingan harga di pasar terus meningkat. Oleh karena itu, produsen harus berusaha keras untuk menekan biaya energi sehingga biaya pokok produksi dapat diturunkan dan harga produk dapat bersaing di pasaran. Jadi Efisisensi Energi menjadi kata kunci untuk memenangkan persaingan di pasar.
Tahap Tahap Efisiensi Energi
Untuk melakukan efisiensi energi, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu:
a. Mengukur
Pengukuran merupakan tahap pertama yang harus dilakukan untuk melakukan efisiensi energi. Tanpa pengukuran, management akan bingung darimana mereka harus memulai, dan langkah apa saja yang bisa dilakukan. Dengan Pengukuran maka:
b. Menganalisa
Setelah mendapatkan data pemakaian energi, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi dan mendeteksi sumber sumber pemborosan energi dan kemudian merumuskan langkah langkah untuk pencegahan dan efisiensi yang mungkin untuk dilakukan. Dengan data pengukuran yang lengkap, analisa dapat dilakukan secara lebih tepat dan terintegrasi sehingga mampu merumuskan langkah yang tepat guna untuk diterapkan dalam sistem dan proses produksi.
c. Aksi
Setelah menganalisa dan merumuskan langkah langkah efisiensi, maka tahap selanjutnya adalah melakukan aksi untuk mengimplementasikan langkah langkah tersebut. Implementasi yang dilakukan dapat berupa implementasi yang tanpa biaya maupun implementasi dengan biaya yang kecil, menengah dan tinggi.
d. Supervisi
Tahap terakhir yang tidak boleh dilupakan adalah melakukan supervisi atas aksi implementasi yang telah dilakukan. Dengan supervisi akan dapat diketahui apakah implementasi yang sudah dilakukan benar benar memberikan manfaat efisiensi seperti yang diharapkan ataukah ada permasalahan yang timbul sehingga harus dilakukan analisa ulang untuk memperbaiki implementasi yang telah dilakukan.
Dengan melakukan 4 tahapan diatas, Efisiensi Energi dapat dicapai dan dapat terus dilakukan perbaikan perbaikan sehingga didapatkan pola pemakaian energi yang terbaik.
ENERGY MANAGEMENT SYSTEM
Sebagai solusi terintegrasi dari 4 tahap efisiensi energi, dapat dibuat suatu sistem management energi (Energy Management System). Energy Management System adalah suatu sitem untuk memanage atau mengatur penggunaan energi dalam suatu pabrik, bangunan ataupun proses industri agar didapatkan pola pemakaian yang lebih efektif dan efisien, tanpa mempengaruhi / mengganggu proses normal sehingga produktivitas dapat meningkat sehingga didapatkan pengurangan biaya teknik, biaya ekonomi dan juga biaya ekologi.
Benefit EMS
Beberapa manfaat dari penerapan EMS adalah sebagai berikut:
- membantu memahami sumber-sumber pemborosan energi
- mengetahui penyebab kenapa suatu peralatan tidak beroperasi
- mengetahui seberapa bagus kualitas listrik di jaringan, frekuensi
- mengetahui distorsi harmonik yang muncul
- mampu memperkirakan trend pemakaian energi dalam suatu fasilitas
- verifikasi manfaat dari implementasi energi conservasi
- dapat menghitung besarnya specific energy consumption (SEC) dari suatu plant atau sub process
- dapat membantu memperkirakan harga pokok penjualan
- pembandingan (benchmarking) dengan alat atau proses lain yang sejenis
- mengetahui detail energi yang dipakai dan energi yang hilang
- dapat membuat analisa losses baik secara total maupun parsial